Lazada Indonesia

Wednesday, 7 December 2011

EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI


Evaporasi :
Evaporasi atau penguapan merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, atau berubahnya air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah dan permukaan air ke udara.
Beberapa jenis evaporasi yaitu
1.       Evaporasi potensial (ETp) menggambarkan laju maksimum kehilangan air dari suatu lahan yang sangat ditentukan oleh kondisi iklim pada keadaan penutup tajuk tanaman pendek yang rapat dengan penyediaan air yang cukup dan ditentukan oleh parameter-parameter  iklim.
2.       Evaporasi standar (ETo) adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.
3.       Evapotranspirasi tanaman (ETc) pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman sehat berkecukupan hara dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah optimum dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai ETc berubah-ubah menurut umur atau fase perkembangan tanaman.
4.       Evaporasi aktual (ETa) menggambarkan laju kehilangan air dari suatu lahan bertanam pada kondisi aktual iklim, tanaman dn lingkungan tumbuh serta pengelolaan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah :
1.       Radiasi matahari (solar radiation). Perubahan dari keadaan cair menjadi gas ini memerlukan input energi yang berupa panas latent atau evaporasi. Proses tersebut akan sangat aktif jika ada penyinaran langsung dari matahari. Awan merupakan penghalang radiasi matahari dan akan mengurangi input energi, jadi akan menghambat proses evaporasi.
2.       Angin (wind) Jika air menguap ke atmosfer maka lapisan batas antara tanah dengan udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga proses evaporasi terhenti. Agar proses tersebut berjalan terus, lapisan jenuh itu harus diganti dengan udara kering. Pergantian itu dapat dimungkinkan hanya kalau ada angin, jadi kecepatan angin memegang peranan dalam proses evaporasi.
3.       Kelembaman Relatif (relative humidity) Jika kelembaman relatif ini naik, kemampuannya untuk menyerap uap air akan berkurang sehingga laju evaporasinya munurun. Penggantian lapisan udara pada batas tanah dan udara dengan udara yang sama kelembaman relatifnya tidak akan menolong untuk memperbesar laju evaporasi. Ini hanya dimungkinkan jika diganti dengan udara yang lebih kering.
4.       Suhu (temperature) Jika suhu udara dan tanah cukupp tinggi, proses evaporasi akan berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan suhu udara dan tanah rendah, karena adanya energi panas yang tersedia.

Transpirasi:
Proses  penguapan dari tanaman disebut transpirasi yaitu terlepasnya air dari dalam jaringan tanaman, dan apabila kondisi suhu disekitar daun sangat rendah maka uap air yang dilepaskan dari proses transpirasi ini akan mengembun dipermukaan daun yang disebut dengan gutasi.
Peranan transpirasi yaitu pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel, penyerapan dan pengangkutan air dan hara , pengangkutan asimilat , membuang kelebihan air, pengaturan bukaan stomata, mempertahankan suhu daun. Transpirasi sangat berkaitan dengan stomata, stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi yaitu cahaya akan bertambah jika semakin cerah, temperature, kelembapan akan meningkat jika udara menjdi lebih kering, angin bertambah dengan bertambahnya kecepatan angin, air tanah turun jika lengas  tanah turun.

Evapotranspirasi:
Gabungan dari peristiwa evaporasi dan transpirasi disebut evapotranpirasi, yang diartikan sebagai peristiwa kehilangan air (penguapan) dari jaringan tanaman dan dari permukaan tanah yang dipakai sebagai tempat tumbuhnya.  Beberapa jenis evaporasi yaitu
1.       Evaporasi potensial (ETp) menggambarkan laju maksimum kehilangan air dari suatu lahan yang sangat ditentukan oleh kondisi iklim pada keadaan penutup tajuk tanaman pendek yang rapat dengan penyediaan air yang cukup dan ditentukan oleh parameter-parameter  iklim.
2.       Evaporasi standar (ETo) adalah evaporasi pada suatu permukaan standar yang dapat diperoleh dari lahan dengan lahan tajuk penuh oleh rerumputan hijau yang ditanam pada lahan subur berkadar air tanah cukup tinggi antara 8-15 cm.
3.       Evapotranspirasi tanaman (ETc) pada kondisi standar adalah ET dari suatu lahan luas dengan tanaman sehat berkecukupan hara dan bebas hama penyakit, yang ditanam pada kondisi air tanah optimum dan mencapai produksi penuh di bawah keadaan suatu iklm tertentu. Nilai ETc berubah-ubah menurut umur atau fase perkembangan tanaman.
4.       Evaporasi aktual (ETa) menggambarkan laju kehilangan air dari suatu lahan bertanam pada kondisi aktual iklim, tanaman dn lingkungan tumbuh serta pengelolaan.

Faktor-faktor utama yang berpengaruh adalah (Ward dalam Seyhan, 1977) :
1.       Faktor-faktor meteorologi
a.       Radiasi Matahari
b.      Suhu udara dan permukaan
c.       Kelembaban
d.      Angin
e.      Tekanan Barometer
2.       Faktor-faktor Geografi
a.       Kualitas air (warna, salinitas dan lain-lain)
b.      Jeluk tubuh air
c.       Ukuran dan bentuk permukaan air
3.       Faktor-faktor lainnya
a.       Kandungan lengas tanah
b.      Karakteristik kapiler tanah
c.       Jeluk muka air tanah
d.      Warna tanah
e.      Tipe, kerapatan dan tingginya vegetasi
f.        Ketersediaan air (hujan, irigasi dan lain-lain

(pustaka : dikumpulkan dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment