A.
Pertanaman
Tunggal (Monoculture)
Pertanaman
Tunggal (Monoculture) adalah
penanaman satu jenis tanaman secara berulang kali pada suatu luasan lahan
tertentu. Pertanaman tunggal dapat dilakukan untuk tanaman semusim maupun
tanaman tahunan.
1) Contoh
pertanaman monokultur untuk tanaman pangan semusim seperti padi, jagung,
kedelai, kacang tanah dan kacang hijau serta tanaman sayuran seperti kacang
panjang, caysin, kankung, bawang daun, dll.
2) Contoh
pertanaman monokultur untuk tanaman tahunan seperti kelapa sawit, karet dan teh.
B.
Pertanaman Ganda (Multiple Cropping)
Pertanaman ganda (Multiple Cropping) adalah suatu sistem
pertanaman atau usahatani yang mengusahakan dua atau lebih tanaman budidaya pada
suatu luasan lahan tertentu. Tujuan pertanaman ganda adalah untuk meningkatkan
produktivitas lahan dan mengurangi resiko kegagalan panen.
Bentuk-bentuk
pertanaman ganda:
1) Tumpang
Sari (Intercropping)
Sistem tumpang sari, yaitu sistem bercocok tanaman pada sebidang tanah
dengan menanam dua atau lebih jenis tanaman dalam waktu yang bersamaan. Sistem
tumpang sari ini, disamping petani dapat panen lebih dari sekali setahun dengan
beraneka komoditas (deversifikasi hasil), juga resiko kegagalan panen dapat
ditekan, intensitas tanaman dapat meningkat dan pemanfaatan sumber daya air,
sinar matahari dan unsur hara yang ada akan lebih efisien.
Ada tiga jenis bertanam
tumpang sari yakni :.
· Tanaman campuran (Mixed Cropping) adalah penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara bersama-sama di atas lahan yang sama dengan tidak memperhatikan
jarak tanam.
· Tanaman baris (Row Intercropping) di atas lahan yang
sama ditanam dua atau lebih tanaman dengan mempertimbangkan baris-baris dan jarak
tanam tertentu.
·
Sedangkan dalam system tanam tumpang sari
pita/jalur (Strip Intercropping) di atas lahan yang sama ditanam dua atau lebih
tanaman dalam jalur-jalur yang ditentukan. Sistem tumpangsari jenis
terakhir ini sering disebut sebagai system surjan.
2) Sistem
penanaman ganda yang lain yaitu sistem tumpang gilir, yang merupakan cara
bercocok tanaman dengan menggunakan 2 atau lebih jenis tanaman pada sebidang
tanah dengan pengaturan waktu. Penanaman kedua dilakukan setelah tanaman
pertama berbunga. Sehingga nantinya tanaman bisa hidup bersamaan dalam waktu
relatif lama dan penutupan tanah dapat terjamin selama musim hujan.
No comments:
Post a Comment