Lazada Indonesia

Tuesday 24 May 2011

Bibit Lokal Lebih Tahan

               Ancaman anomali cuaca dan hama pengganggu tanaman, sebenarnya bisa diantisipasi dan ditangani.
Dalam kondisi cuaca ekstrim seperti saat ini, seharusnya yang diperhatikan adalah bibit lokal yang ditanam. Dekan Fakultas Pertanian Peternakan Perikanan (Fapetrik) Universitas Muhammadiyah Parepare (Umpar) Dr Abdul Azis Ambar SP MP, mengatakan, petani harus bisa memahami alam. Perbanyak menggunakan pupuk organik sebagai vitamin untuk tanah maupun tanaman. Meski masih membutuhkan penelitian untuk menentukan jenis tanaman yang cocok untuk cuaca ekstrim dan bisa bertahan, namun Azis menyarankan petani kembali ke pola bertani selaras alam. Artinya kembali menggunakan ilmu petani dahulu, bertani berdasarkan kondisi alam. Yang kedua menggunakan kembali bibit-bibit padi lokal. "Yakin bibit lokal ini jauh lebih tahan terhadap cuaca maupun hama dibandingkan dengan bibit dari luar negeri," kata Azis yang dihubungi lewat telepon malam tadi. Selain itu kata dia, bibit yang didatangkan dari luar negeri belum tentu cocok dengan kondisi tanah maupun cuaca yang ada di Indonesia. "Jangan lagi menggunakan padi dari luar negeri untuk disilangkan. Gunakan yang lokal sebagai bibit yang sudah mengenali konsisi tanah kita. Saya yakin gen padi lokal lebih cocok dan lebih tahan terhadap serangan hama," paparnya. Langkah berikutnya untuk membasmi hama kepik hitam yang menjadi musuh utama petani saat ini adalah mencari di mana kepik hitam itu menyimpan telur-telurnya, lalu dibasmi. Dulunya kepik hitam ini berada di tanaman kakao dan tidak mengganggu. Diperkirakan akibat perubahan kondisi tempat tinggalnya dan hawa yang dirasakannya membuat kepik hitam mengalami perubahan. Perubahan tempat dan hawa ini diprediksi akibat unsur kimia yang sudah berlebih dari penggunaan pupuk, pestisida maupun racun yang banyak mengandung zat kimia. "Karena rasa tidak nyaman tersebut, akhirnya kepik hitam ini mencari tempat baru untuk berkembang biak dan menyimpan telurnya. Dan tanaman yang dipilih salah satunya adalah padi," prediksinya. Azis Ambar mencontohkan, hama baru yang menyerang pertanian di negara Irlandia Utara. Pertanian di Irlandia Utara diserang hama serangga dari negara Brazil. Serangga-serangga itu ketika di Brazil bukanlah suatu hama dan tidak mengganggu pertanian. Namun ketika berpindah ke Irlandia Utara, serangga itu menjadi ganas dan menyerang pertanian. Menurut penelitian, perpindahan dan keganasan serangga ini akibat perubahan cuaca yang terjadi. "Sama yang dialami kepik hitam ini," tandasnya. (fat)

No comments:

Post a Comment